Filsafat Pendidikan Masa Depan
Untuk melihat wajah filsafat pendidikan
masa depan, kita harus mengetahui perkembangan terakhir tentang filsafat dan
pendidikan itu sendiri. Gambaran masa depan itu diperoleh melalui fakta-fakta
yang ada dimasa kini, ditambah dengan pelbagai kemungkinan-kemungkinan yang
masuk akal yang akan terjadi di masa yang akan datang.
1. Postmodernisasi
Pendidikan
Reaksi atas konsep-konsep sebelumnya ini
biasanya diwadahi dengan istilah konsep postmodern. Kata “post” berarti setelah
sedangkan “modern” artinya setelah. Kata modern itu sendiri mengacu pada
keadaan setelah pencerahan. Jadi urutannya dalam waktu linear, setelah masa
kegelapan di Eropa (the dark middle age), abad pertengahan (1500-an), kemudian
disusul dengan pasca pencerahan (1600-an) yang ditandai dengan abad Reformasi
di Jerman. Mas-masa perubahan itu kemudian menandai adanya gerbang masa modern
uang pada abad ke-17 dan dikukuhkan dengan adanya revolusi Prancis (1789). Setelah
masa modern lahirlah postmodern, yakni sebuah masa yang kita alami sekarang.
2. Virtualisasi
Pendidikan
Pendidikan mengalami perubahan realitas.
Dari pendidikan yang bersifat riil atau empiris, menuju pendidikan yang
bersifat virtual. Perkembangan teknologi memaksa penyelenggaraan pendidikan
yang tidak hanya dilakukan dikelas, tetapi juga diluar kelas, bahkan pendidikan
tanpa ruang.
Misalnya dalam konsep kosmologi yang
mengangkat benda mati sebagai objek berfikir, maka akan didapati konsep-konsep
alam semesta yang berubah.
Dalam konsep ontologi, yakni tentang pencarian
kenyataan yang hakiki, manusia akan dihadapkan paa kenyataan maya (virtual
reality).orang tidak perlu masuk ke lorong shoping untuk memilih barang karena
didalam dunia internet sudah disediakan lorong-lorong itu, sementara user
tinggal pilih barang. Fakta-fakta seperti itulah yang menantang filsafat untuk
merumuskan kembali apa yang dimaksud dengan kenyataan dan apa bedanya dengan
mimpi.
Dalam konsep etika, munculnya teknologi
bayi tabung, cloning, dan pengujian DNA. Itu semua menantang filsafat untuk
mendefinisikan kembali tentang asal-usul dan nilai manusia. Teknologi telah
memungkinkan “penciptaan” manusia melalui wadah yang dinamakan inkubator.
3. Dekontruksi
Pendidikan
Dalam lapangan ilmu-ilmu humaniora,
metode yang dimanfaatkan untuk mendobrak konsep-konsep sebelumnya biasa dikenal
dengan dekontruksi. Kata ini merupakan bentukan dari imbuhan “de” yang berarti
merusak, dan “kontruksi” yang berarti bangunan. Arti harfiyahnya, merusak
bangunan yang duhulu sudah ada. Ilmiahnya, dekontruksi berpandangan bahwa konsep-konsep
postmodern memiliki banyak kelemahan sehingga perlu dibongkar dan ditata ulang.
4. Evolusi Filsafat
Pendidikan Masa Depan
Filsafat pendidikan masa depan ditandai
dengan adanya perubahan tatanan konsepsi filsafat itu sendiri. Ketika metafisika dikatakan mati misalnya,
metafisika baru telah muncul. Demikian pula ketika dikatakan filsafat telah
mati, maka akan timbul filsafat yang baru. Kematian filsafat adalah kematian
konsep filsafat yang lampau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar