;">
TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANNYA

Senin, 07 November 2016

Filsafat Pendidikan Masa Depan


 Filsafat Pendidikan Masa Depan
Untuk melihat wajah filsafat pendidikan masa depan, kita harus mengetahui perkembangan terakhir tentang filsafat dan pendidikan itu sendiri. Gambaran masa depan itu diperoleh melalui fakta-fakta yang ada dimasa kini, ditambah dengan pelbagai kemungkinan-kemungkinan yang masuk akal yang akan terjadi di masa yang akan datang.
1.   Postmodernisasi Pendidikan
Reaksi atas konsep-konsep sebelumnya ini biasanya diwadahi dengan istilah konsep postmodern. Kata “post” berarti setelah sedangkan “modern” artinya setelah. Kata modern itu sendiri mengacu pada keadaan setelah pencerahan. Jadi urutannya dalam waktu linear, setelah masa kegelapan di Eropa (the dark middle age), abad pertengahan (1500-an), kemudian disusul dengan pasca pencerahan (1600-an) yang ditandai dengan abad Reformasi di Jerman. Mas-masa perubahan itu kemudian menandai adanya gerbang masa modern uang pada abad ke-17 dan dikukuhkan dengan adanya revolusi Prancis (1789). Setelah masa modern lahirlah postmodern, yakni sebuah masa yang kita alami sekarang.
2.  Virtualisasi Pendidikan
Pendidikan mengalami perubahan realitas. Dari pendidikan yang bersifat riil atau empiris, menuju pendidikan yang bersifat virtual. Perkembangan teknologi memaksa penyelenggaraan pendidikan yang tidak hanya dilakukan dikelas, tetapi juga diluar kelas, bahkan pendidikan tanpa ruang.
Misalnya dalam konsep kosmologi yang mengangkat benda mati sebagai objek berfikir, maka akan didapati konsep-konsep alam semesta yang berubah.
Dalam konsep ontologi, yakni tentang pencarian kenyataan yang hakiki, manusia akan dihadapkan paa kenyataan maya (virtual reality).orang tidak perlu masuk ke lorong shoping untuk memilih barang karena didalam dunia internet sudah disediakan lorong-lorong itu, sementara user tinggal pilih barang. Fakta-fakta seperti itulah yang menantang filsafat untuk merumuskan kembali apa yang dimaksud dengan kenyataan dan apa bedanya dengan mimpi.
Dalam konsep etika, munculnya teknologi bayi tabung, cloning, dan pengujian DNA. Itu semua menantang filsafat untuk mendefinisikan kembali tentang asal-usul dan nilai manusia. Teknologi telah memungkinkan “penciptaan” manusia melalui wadah yang dinamakan inkubator.
3.  Dekontruksi Pendidikan
Dalam lapangan ilmu-ilmu humaniora, metode yang dimanfaatkan untuk mendobrak konsep-konsep sebelumnya biasa dikenal dengan dekontruksi. Kata ini merupakan bentukan dari imbuhan “de” yang berarti merusak, dan “kontruksi” yang berarti bangunan. Arti harfiyahnya, merusak bangunan yang duhulu sudah ada. Ilmiahnya, dekontruksi berpandangan bahwa konsep-konsep postmodern memiliki banyak kelemahan sehingga perlu dibongkar dan ditata ulang.
4.  Evolusi Filsafat Pendidikan Masa Depan

Filsafat pendidikan masa depan ditandai dengan adanya perubahan tatanan konsepsi filsafat itu sendiri.  Ketika metafisika dikatakan mati misalnya, metafisika baru telah muncul. Demikian pula ketika dikatakan filsafat telah mati, maka akan timbul filsafat yang baru. Kematian filsafat adalah kematian konsep filsafat yang lampau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar