;">
TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANNYA

Sabtu, 24 Desember 2016

Teori Perubahan Sosial

Teori Perubahan Sosial

1. Teori Evolusi (Evolutionary Theory)
Teori Evolusi menjelaskan bahwa perubahan sosial memiliki arah tetap dan dialami setiap masyarakat. Arah tetap yang dimaksud adalah perubahan sosial akan terjadi bertahap, mulai dari awal sampai perubahan terakhir. Saat telah tercapai perubahan terakhir maka tidak akan terjadi perubahan lagi.

Pada dasarnya Teori Evolusi Berpijak pada Teori Evolusi Darwin dan dipengaruhi Pemikiran Herbert Spencer. Ada dua tokoh yang paling berpengaruh dalam Teori Evolusi Perubahan Sosial, yaitu :
  • Emile Durkheim
  • Ferdinand Tonnies

Emile Durkheim berpendapat bahwa perubahan karena suatu evolusi mempengaruhi perorganisasian masyarakat, terutama dalam menjalin hubungan kerja.
Ferdinand Tonnies berpendapat bahwa masyarakat berubah dari masyarakat sederhana yang mempunyai hubungan erat dan komperatif menjadi tipe masyarakat besar yang menjalin hubungan terspesialisasi dan impersonal.
Contoh : masyarakat berburu kemasyarakat meramu.

Teori ini memiliki kelemahan, karena tidak bisa menjelaskan jawaban untuk pertanyaan “Mengapa Masyarakat Berubah?”, teori ini hanya menjelaskan berbagai perubahan yang terjadi.

2. Teori Konflik ( Conflict Theory)
Teori ini menjelaskan bahwa Perubahan Sosial dapat terbentuk dari konflik. Konflik ini berasal dari pertentangan kelas antara kelompok penguasa dengan kelompok masyarakat yang tertindas sehingga melahirkan sebuah perubahan sosial yang dapat mengubah sistem sosial tersebut.

Tokoh yang berpengaruh dalam teori ini adalah Karl Marx dan Ralf Dahrendort.
Menurut Karl Marx, Konflik kelas sosial merupakan sumber yang paling penting dan paling berpengaruh terhadap semua perubahan sosial yang terjadi.
Menurut Ralf Dahrendort, Setiap Perubahan sosial merupakan hasil dari konflik yang terjadi dalam kelas masyarakat.
Contoh : demo buruhyg meminta kenaikan upah kepada pengusaha tempat ia bekerja

3. Teori Fungsionalis
Teori Fungsionalis menjelaskan bahwa, Perubahan Sosial merupakan suatu yang konstan dan tidak memerlukan penjelasan. Oleh karena itu perubahan sosial bisa saja mengacaukan suatu keseimbangan dalam masyarakat. Jadi Teori Fungsional hanya menerima perubahan yang bermanfaat bagi masyarakat, sedangkan perubahan yang tidak bermanfaat akan dibuang (tidak dipakai).

Tokoh yang berpengaruh dalam teori ini adalah William Ogburn. Menurutnya, biarpun unsur – unsur masyarakat saling berkaitan satu sama lain, namun kecepatan perubahan setiap unsur tidaklah sama. Ada Unsur yang berubah dengan cepat, ada apula yang perubahannya lambat.

4. Teori Siklis / Siklus
Teori siklus menjelaskan bahwa, Perubahan sosial terjadi secara bertahap (sama seperti teori evolusi), namun perubahan tidak akan berhenti pada tahapan “terakhir” yang sempurna, namun akan berputar kembali ke awal untuk peralihan ke tahapan selanjutnya. Sehingga digambarkan seperti Sebuah siklus.


Tokoh yang berpengaruh dalam teori siklus adalah Oswald Spenger dan Arnold Toynbee.
Oswald berpendapat bahwa setiap masyarakat berkembang melalui 4 tahap, contoh sederhananya adalah pertumbuhan manusia : 1. Masa Kanak – kanak, 2. Masa Remaja, 3. Masa Dewas, dan 4. Masa Tua.  Arnold Toynbee mengatakan bahwa perubahan sosial , baik itu kemajuan maupun suatu kemunduran, dapat dijelaskan melalui konsep – konsep kemasyarakatan yang selalu berhubungan satu sama lain, yaitu tantangan dan tanggapan.

Globalisasi sosial budaya

adalah peninggalan nilai-nilai peradaban yang tradisional, oleh bangsa atau masyarakat,yang telah dipengaruhi  oleh nilai-nilai, unsur-unsur dari Barat. Oleh karna itu, aspek yang mempengaruhi globalisasi social budaya adalah dari aspek budaya Fashion, makanan, media massa dan juga bahasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar